Rabu, 14 Januari 2015

ACARA TV INFOTAINMENT

Televisi sebagai salah satu media hiburan sudah pasti akan selalu berkaitan dengan para pelakon dunia hiburan di tanah air. Berbagai kabar menarik seputar aktor, aktris, penyanyi, model hingga pembawa acara dan public figure sekalipun selalu menjadi tontonan yang menarik untuk disimak. Untuk itulah banyak stasiun TV yang menyajikan program acara TV infotainment, sebuah acara yang menghadirkan kabar-kabar menarik dari para artis dan public figure lainnya yang ada di Indonesia. Akhir-akhir ini, infotainment sepertinya sudah menemukan bentuk barunya. 

Tak hanya menghadirkan berita, stasiun TV pun sudah mulai menayangkan sajian lain yang tentu saja tak lepas dari dunia para artis itu sendiri. Demi meraih rating tinggi, beberapa stasiun TV kini memilih untuk menampilkan liputan langsung event-event spesial para artis. Dengan balutan reality show, sejauh ini ada 2 buah acara TV infotainment dengan format seperti ini: 

JANJI SUCI RAFFI DAN NAGITA 

Di akhir tahun 2014, artis Raffi Ahmad mengakhiri masa lajangnya. Setelah sekian lama digosipkan sering berganti-ganti kekasih, Raffi Ahmad akhirnya menikahi rekan sesama artisnya, Nagita Slavina. Satu hal yang cukup fenomenal dari pernikahan Raffi dan Nagita adalah kenyataan bahwa prosesi pernikahannya diliput dan disiarkan di layar televisi sehingga bisa disaksikan secara langsung oleh ratusan juta pasang mata di Indonesia. Hal ini tentu saja merupakan sesuatu yang baru di ranah acara TV infotainment Indonesia. 

Untuk pertama kalinya, pernikahan seorang artis disiarkan di TV secara langsung sehingga para pemirsa bisa melihat dengan jelas bagaimana berlangsungnya prosesi pernikahan secara mendetail. 

PROSES PERSALINAN ASHANTY 

Setelah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, giliran pasangan artis Anang dan Ashanty yang tampil di televisi lewat proses persalinan anak pertama kedua pasangan ini. Lewat sajian eksklusif, Anang dan Ashanty mengijinkan pihak stasiun TV terkait untuk melakukan liputan menjelang detik-detik kelahiran anak mereka. 

Acara TV infotainment seperti ini mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Meski ada sejumlah orang yang tak merasa terganggu, sebagian besar masyarakat justru menganggap tayangan-tayangan seperti ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat untuk mendapatkan tayangan yang tak hanya bermutu dan berkualitas namun juga memberikan nilai lebih pada pemirsanya.

ACARA TV INDONESIA

ACARA TV INDONESIA Salah satu efek dari banyaknya jumlah stasiun TV yang ada di Indonesia adalah menjadi semakin banyak pula acara TV Indonesia yang bisa dipilih pemirsa. Semua stasiun TV berkompetisi untuk menyajikan acara beragam yang bisa merebut hati pemirsa dari berbagai kalangan, baik dari segi usia, jenis kelamin hingga mintanya masing-masing. 

Kondisi ini tak selalu memberikan hasil positif. Terkadang, demi mencapai tujuan ini, stasiun TV sering melupakan akan pentingnya sebuah tontonan yang tak hanya menghibur namun juga aman untuk dikonsumsi masyarakat dan bisa memberikan nilai lebih, baik dari segi wawasan maupun ilmu pengetahuan. Sayangnya, banyak acara TV Indonesia yang jauh dari hal-hal seperti ini. 

Demi mengejar rating, banyak stasiun TV yang sepertinya tak terlalu memikirkan mengenai efek dari acara-acara yang ditayangkannya. Banyak stasiun TV yang menuai protes masyarakat akibat muatan dalam tayangan acara TV yang disiarkannya. Yang paling baru terjadi di akhir tahun 2014 ketika dua pasang artis papan atas Indonesia dijadikan objek utama sebuah tayangan reality show. 

Yang pertama adalah pernikahan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, yang kemudian diikuti oleh acara persalinan artis lainnya, Ashanty, istri dari Anang Hermansyah, musisi sekaligus salah seorang anggota DPR. Kedua acara TV Indonesia ini begitu kontroversial hingga menuai banyak protes dari berbagai pihak. Banyak yang menilai, dengan tayangan dan waktu penayangan yang diluar kebiasaan ini, stasiun TV yang menayangkannya, dalam hal ini RCTI, sudah merampas hak public untuk mendapatkan sebuah tontonan yang tak hanya berkualitas namun juga bermanfaat bagi masyarakat.

Terkait kedua acara TV Indonesia ini, KPI atau Komisi Penyiaran Indonesia pun sampai turun tangan dengan mengirimkan surat peringatan kepada stasiun TV yang menayangkannya. Meski pihak-pihak terkait menyampaikan permintaan maafnya secara resmi, alangkah baiknya jika KPI memberikan sanksi lebih berat untuk mencegah kejadian seperti ini terjadi kembali di masa yang akan dating. Bagaimanpun juga, masyarakat Indonesia berhak mendapatkan tayangan yang lebih baik.

Rabu, 07 Januari 2015

ACARA TV FTV PADA SAAT INI

Film televisi, atau yang lebih populer dengan sebutan FTV, adalah jenis film yang diproduksi oleh stasiun TV atau rumah produksi untuk kebutuhan siaran TV. Berbeda dengan film layar lebar atau film bioskop, FTV biasanya dibuat dalam durasi yang tidak terlalu lama. Di Indonesia, pembuatan FTV lebih sering ditujukan untuk mengisi slot acara TV FTV di berbagai stasiun TV.

FTV mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1995. Saat itu, SCTV menjadi pelopor produksi FTV sebagai strategi untuk mengatasi kejenuhan pemirsanya terhadap sinetron. Sejak saat itu, banyak judul-judul FTV bermunculan, baik yang diproduksi stasiun TV itu sendiri maupun rumah produksi lainnya.

Kini, acara TV FTV sudah menjadi konsumsi umum pemirsa TV di Indonesia. Hampir semua stasiun TV memiliki slot yang menayangkan jenis acara seperti ini.

Sebagai informasi, berikut ini adalah gambaran perbedaan antara FTV dan film layar lebar :
         - FTV hanya ditayangkan di televisi sebagai acara TV FTV sementara film layar lebar ditayangkan di bioskop (meskipun pada akhirnya sering juga ditayangkan di TV)
         - Proses produksi FTV lebih singkat dari film layar lebar
         - Biaya produksi FTV lebih murah dari film layar lebar
         - Karena ditayangkan di TV, FTV sering terpotong iklan sementara film layar lebar tidak.

Perbedaan lain yang cukup mencolok antara FTV dan film layar lebar adalah kualitasnya, baik dari gambar maupun efek khusus. FTV biasanya lebih menonjolkan alur cerita ketimbang kualitas gambar. Kebanyakan judul FTV berkisar diseputar kisah cinta sehingga penggunaan efek khusus sangat jarang terjadi.

Selain itu, acara TV FTV juga lebih sering diisi oleh bintang-bintang baru ketimbang actor dan aktris dengan nama besar. Hal ini bisa dimengerti karena FTV lebih mengejar profit secara komersial daripada kualitas konten di dalamnya, termasuk kemampuan acting para pemainnya.

Acara TV FTV bisa menjadi alternatif acara pilihan bagi mereka yang sudah jenuh dengan sinetron. Selain lebih variatif, ceritanya juga jauh lebih mudah diikuti mengingat durasinya yang pendek.